Selasa, 20 Mei 2008

Temui Aku di Akhir Malam


Bila orang mencari kekasih sejati maka dari Tuhanlah ia akan mendapatkan kasih itu. Dialah Kekasih yang tak pernah berkhianat, tak pernah berselingkuh, dan selalu memenuhi keinginan orang yang dikasihinya. Barang siapa yang berdoa kepada-Nya tentu akan dikabulkan, barang siapa yang meminta kepada-Nya tentu akan diberikan, dan barang siapa yang meminat kepada-Nya tentu akan diampuni. Namun, butuh pengorbanan untuk meraih kasih Ilahi itu. Minimal ada pengorbanan waktu, sehingga bisa bertemu dan berkomunikasi langsung dengan Sang Kekasih.Seperti dijelaskan buku ini, waktu yang paling tepat untuk bertemu Sang Kekasih adalah di waktu malam. "Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan..." (QS Al-Muzammil [73]: 6). Karena itu, mereka yang selalu ingin bertemu dengan Kekasihnya akan sedikit sekali tidur. Di akhir-akhir malam yang hening, mereka akan bangun untuk beribadah dan memohon ampun kepada Allah yang Maha Pengasih.Buku ini adalah napak tilas penulisnya dalam meraih kasih Ilahi. Buku ini seyogyanya dipersembahkan kepada putra putrinya ini tentu baik juga untuk para pembaca yang lain.

Minggu, 11 Mei 2008

Do'a-do'a

Do'a Mohon Perlindungan Allah Dari Kejahatan Makhluk
(Do'a Nabi Muhammad)

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ.مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ.وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ.وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِى الْعُقَدِ.وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ .

1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, 2.Dari kejahatan makhluk-Nya. 3.Dan dari kejahatan malam apabila Telah gelap gulita, 4.Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul [1609], 5.Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki." (QS. Al Falaq [113] : 1-5)
[1609] Biasanya tukang-tukang sihir dalam melakukan sihirnya membikin buhul-buhul dari tali lalu membacakan jampi-jampi dengan menghembus-hembuskan nafasnya ke buhul tersebut.

Do'a Mohon Perlindungan Allah Dari Bisikan setan
(Do'a Nabi Muhammad)

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ . مَلِكِ النَّاسِ.اِلهِ النَّاسِ . مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ.اَلَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ.مِنَ الْحِنَّةِ وَالنَّاسِ
1.Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. 2.Raja manusia. 3.Sembahan manusia. 4.Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, 5.Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia. 6.Dari (golongan) jin dan manusia. (QS. An-Naas [114] : 1-6)

Do'a Agar Mantap Keyakinana Akan ke-Mahaan Allah (Ayat Kursi)

اَللهُ لآ اِلهَ اِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُج لاَ تَأْ خُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌج لَهُو مَا فِى السَّموَاتِ وَمَا فِى اْلأَرْضِقلى مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ اِلاَّ بِاِذْنِهِىج يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْصلى وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِى اِلاَّ بِمَا شَآءَج وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّموَاتِ وَاْلأَرْضَ وَلاَ يَئُوْدُهُو حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ .
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi☼ Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS.Al Baqarah [2] : 255)
☼ Kursi dalam ayat ini oleh sebagian Mufassirin diartikan dengan ilmu Allah dan ada pula yang mengartikan dengan kekuasaan-Nya.

Do'a Berupa Pujian Bagi Allah
Bahwa Segala Yang Ada Kepunyaan-Nya (Do'a para mu'min)

ِللهِ مَا فِى السَّموَاتِ وَمَا فِى اْلأَرْضِقلى وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْ اَنْقُسِكُمْ اَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللهُصلى فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَآءُقلى وَ اللهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ .
Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al Baqarah [2] : 284)

Do'a Menyatakan Iman Dan Mohon Ampun (Do'a para mu'min)

ءَامَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِى وَالْمُؤْمِنُوْنَج كُلٌّ ءَامَنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِى وَكُتُبِهِى وَرُسُلِهِى لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِنْ رُّسُلِهِىج وَ قَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَاصلى غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ .
Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah kami Ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali." (QS. Al Baqarah [2] : 285)

Do'a Agar Sanggup Menjalankan Tugas (Do'a para mu'min)

لاَ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا اِلاَّ وُسْعَهَاج لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْقلى رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَاج رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُو عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَاج رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنا بِهِىصلى وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَاج اَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ {البقرة : 286}
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah Kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Al Baqarah [2] : 286)

Do'a Agar Amal Diterima Allah
(Do'a Nabi Ibrahim An Nabi Isma'il)

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّاصلى اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ {البقرة : 127}
"Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui".(QS. Al-Baqarah [2] : 127)

Do'a Agar Menjadi Hamba Allah Yang Tunduk Patuh
(Do'a Nabi Ibrahim An Nabi Isma'il)

رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَآ اُمَّةً مُسْلِمَةً لَّكَ وَاَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَاصلى اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ {البقرة : 128}
Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah [2] : 128)

Do'a Agar Bahagia Dunia Akhirat (Do'a Nabi Muhammad)
رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ {البقرة : 201}
Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka"☼. (QS. Al-Baqarah [2] : 201)
☼Inilah do'a yang sebaik-baiknya bagi seorang muslim.

Do'a Agar Sabar Dan Kokoh Pendirian (Do'a Thalut Dan Tentaranya)
رَبَّنَآ اَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ اَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ {البقرة : 250}
"Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir." (QS. Al-Baqarah [2] : 250)

Do'a Agar Tetap Dalam Hidayah Allah (Do'a Rasikhun Fil 'Ilmi)

رَتَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْهَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةًج اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ – رَبَّنَآ اِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ لِيَوْمِ لاَّ رَيْبَ فِيْهِج اِنَّ اللهَ لاَ يُخْلِفُ الْمِيْعَادَ{آل عمران : 8-9}
(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; Karena Sesungguhnya Engkau-lah Maha pemberi (karunia)". "Ya Tuhan kami, Sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya". Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji. (QS. Ali 'Imran [3] : 8-9)

Do'a Agar Diampuni Dan Selamat Dari Siksa Neraka (Do'a Rasikhun Fil 'Ilmi)
رَبَّنَآ اِنَّنَآ ءَامَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ {آل عمران : 16}
Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka," (QS. Ali 'Imran [3] : 16)

Do'a Mohon Keturunan Yang Baik (Do'a Nabi Zakariya)

رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَةً طَيِّبَةًصلى اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَآءِ {آل عمران : 38}
"Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa".(QS. Ali 'Imran [3] : 38)

Do'a Mohon Keturunan Yang Salih (Do'a Nabi Ibrahim)
رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصَّالِحِيْنَ {الصفات : 100}
Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. (QS. Ash Shaaffat [37] : 100)
Do'a Mohon Keluarga Dan Keturunan
Yang Menyejukkan Pandangan Mata (Do'a Aulia Dan Salihin)
رَبَّنَآ هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا {الفرقان : 74}
"Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (Kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al Furqaan [25] : 74)

Do'a Agar Diri Dan Keluarga Diselamatkan (Do'a Nabi Luth)
رَبِّ نَجِّنِيْ وَاَهْلِيْ مِمَّا يَعْمَلُوْنَ {الشعراء : 169}
"Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan".(QS. Asy Syu'araa' [26] : 169)

Do'a Agar Anak Diselamatkan (Do'a Nabi Nuh)
اِنَّ ابْنِيْ مِنْ اَهْلِيْ وَاِنَّ وَعْدَكَ الْحَقَُ وَاَنْتَ اَحْكَمُ الْحَاكِمِيْنَ {هود : 45}
"Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah hakim yang seadil-adilnya." (QS. Hud [11] : 45)

Do'a Agar Mantap Keyakinan Akan Kekuasaan Allah
(Do'a Nabi Muhammad)
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَآءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَآءُصلى بِيَدِكَ الْخَيْرُ صلى اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ - تُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَهَارِ وَ تُوْلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِصلى وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّصلى وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَآءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ {آل عمران : 27-28}
Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup[191]. Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)". (QS. Ali 'Imran [3] : 26-27)
[191] Sebagian Mufassirin memberi ataka untuk ayat ini dengan mengeluarkan anak ayam dari telur, dan telur dari ayam. Dan dapat juga diartikan bahwa pergiliran kekuasaan diantara bangsa-bangsa dan timbul tenggelamnya sesuatu umat adalah menurut atak Allah.

Do'a Agar Mantap Aqidah Tauhid


(Do'a Nabi Muhammad)

قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ . اَللهُ الصَّمَدُ . لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ . وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا اَحَدٌ.

1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. 2.Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. 3.Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, 4.Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (QS. Al-Ikhlash [112] : 1- 4)

DOA TERPENTING

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ . اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ . اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ . مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ .اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ . اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ . صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ .

1.Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang [1]. 2.Segala puji [2] bagi Allah, Tuhan semesta alam [3]. 3.Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 4.Yang Menguasai [4] di hari pembalasan[5]. 5.Hanya Engkaulah yang kami sembah[6], dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan[7]. 6.Tunjukilah [8] kami jalan yang lurus, 7.(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. [9] (QS. Al-Fatihah [1] : 1 – 7)

[1] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah Ini dengan menyebut nama Allah. setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.

[2] Alhamdu (segala puji). memuji orang adalah Karena perbuatannya yang baik yang dikerjakannya dengan kemauan sendiri. Maka memuji Allah berrati: menyanjung-Nya Karena perbuatannya yang baik. lain halnya dengan syukur yang berarti: mengakui keutamaan seseorang terhadap nikmat yang diberikannya. kita menghadapkan segala puji bagi Allah ialah Karena Allah sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji.

[3] Rabb (Tuhan) berarti: Tuhan yang ditaati yang Memiliki, mendidik dan Memelihara. Lafal Rabb tidak dapat dipakai selain untuk Tuhan, kecuali kalau ada sambungannya, seperti rabbul bait (tuan rumah). 'Alamiin (semesta alam): semua yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai jenis dan macam, seperti: alam manusia, alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya. Allah Pencipta semua alam-alam itu.

[4] Maalik (yang menguasai) dengan memanjangkan mim,ia berarti: pemilik. dapat pula dibaca dengan Malik (dengan memendekkan mim), artinya: Raja.

[5] Yaumiddin (hari Pembalasan): hari yang diwaktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik maupun yang buruk. Yaumiddin disebut juga yaumulqiyaamah, yaumulhisaab, yaumuljazaa' dan sebagainya.

[6] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, Karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.

[7] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.

[8] Ihdina (tunjukilah kami), dari kata hidayaat: memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. yang dimaksud dengan ayat Ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik.

[9] yang dimaksud dengan mereka yang dimurkai dan mereka yang sesat ialah semua golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.

4 TANGGA KESUCIAN


Oleh :
H.SIRAJUDDIN

Imam Al-Ghazali dalam Al-Ihya Ulumuddin, menjelaskan 4 tangga kesucian yaitu :
1- اَلْمَرْتَبَةُ اْلأُوْلَى : تَطْهِيْرُ الظَّاهِرِ عَنِ اْلأَحْدَاثِ وَاْلأَخْبَاثِ وَالْفُضَلاَتِ
1. Tangga pertama : Membersihkan yang zahir dari hadas-hadas, najis-najis dan dari semua yang dipandang lebih dari anggota badan, (seperti memotong kuku, mencukur kumis, mencukur bulu kemaluan, membersihkan bulul ketiak, dan berkhitan).


2- اَلْمَرْتَبَةُ الثَّانِيَة : تَطْهِيْرُ الْجَوَارِحِ عَنِ الْجَرَائِمِ وَاْلآثَامِ
2. Tangga kedua : Membersihkan anggota-anggota tubuh dari berbagai macam dosa-dosa (dengan cara taat menjalankan perintah dan meninggalkan larangan yang telah ditetapkan oleh hukum syara’).


3- اَلْمَرْتَبَةُ الثَّالِثَة : تَطْهِيْرُ الْقَلْبِ عَنِ اْلأَخْلاَقِ الْمَذْمُوْمَةِ وَالرَّذَائِلِ الْمَمْقُوْتَةِ
3. Tangga ketiga : Membersihkan hati dari akhlak yang tercela (seperti takabbur, riya’, kikir, dengki, iri hati, berperangsangka buruk, dan sebagainya; lalu hati dimakmurkan dengan akhlak terpuji), dan membersihkan hati dari keburukan-keburukan yang sangat dibenci (seperti syirik dan aqidah-aqidah lain yang menyimpang dari ketentuan syara’, lalu hati itu dimakmurkan dengan aqidah tauhid).


4- اَلْمَرْتَبَةُ الرَّابِعَة : تَطْهِيْرُ السِّرِّ عَمَّا سِوَى اللهِ تَعَالَى. وَهِيَ طَهَارَةُ اْلأَنْبِيَاءِ وَالصِّدِّيْقِيْنَ
4. Tangga keempat : Membersihkan lubuk hati yang sangat rahasia (yang sangat dalam) dari selain Allah. Kesucian tingkat inilah yang telah dicapai oleh para Nabi dan para Shiddiiqiin.[1]
Tujuan akhir dari empat tangga kesucian adalah tangga yang keempat, dan pada tingkatan yang terakhir inilah dapat ditemukan sari patinya, sebagaimana telah dicapai oleh para Nabi dan para Shiddiiqiin. Dan yang sangat penting kita ketahui adalah tangga pertama merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk sampai ke tangga kedua; tangga kedua merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk sampai ke tangga ketiga; dan tangga ketiga merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk sampai ke tangga keempat. Dengan kata lain, untuk sampai ke tangga yang lebih tinggi harus terlebih dahulul melalui tangga yang lebih rendah.


[1]. Shiddiiqiin ialah orang-orang yang amat teguh kepercayaannya kepada kebenaran Rasul, seperti dalam QS. An-Nisa’ [4] : 69 “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu : Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya”. (QS. An-Nisa’ [4] : 69)

7 LANGKAH MENCAPAI DERAJAT TOBAT "NASHUUHAA"


Oleh :
H.SIRAJUDDIN

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh untuk mencapai derajat tobat “nashuuhaa”, yaitu :

1. Terlebih dahulu menyadari bahwa dirinya telah melakukan dosa. Rasulullah menegaskan bahwa manusia adalah pelaku dosa, dan manusia yang terbaik adalah manusia yang senang bertobat.

2. Menyadari bahwa dirinya tidak mampu menghapuskan dosa, kecuali menyerahkan kepada Allah. Di sini makna tobat lalu menjadi paralel dengan arti Islam, yaitu pasrah atau berserah diri.

3. Kapok atau jera, sehingga tidak berani lagi melakukan perbuatan yang sama, karena merasa sangat kecewa oleh perbuatan yang telah dikerjakan. Rasulullah saw, bersabda : Rasulullah saw, bersabda : “Kapok itu adalah tobat”. (HR. Al-Baihaqi : 20559)

4. Memiliki hati yang suci dan bersih __qalbun salim__ yaitu hati yang ikhlas untuk mendapatkan rido Allah. Firman Allah :(lngatlah) ketika ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci*. (QS.Ash Shaaffat [37] :84) *Hati yang suci, yaitu mengikhlaskan hati kepada Allah.

5. Memperbanyak istighfar. Rasulullah saw, selalu beristighfar walaupun dirinya ma’shum dan telah dijanjikan surga.
Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah saw, bersabda : Sesungguhnya aku memohon ampunan kepada Allah dan bertobat kepada-Nya dalam satu hari sebanyak 100 kali. (HR. Ibnu Majah : 3815). Dalam riwayat lain Rasulullah saw, bersabda : Sesungguhnya aku memohon ampunan kepada Allah dan bertobat kepada-Nya dalam satu hari sebanyak 70 kali. . (HR. Ibnu Majah : 3816).

6. Berprasangka baik terhadap Allah, bahwa Allah Maha Pengampun yang dapat mengampuni siapa saja yang memohon ampun kepada-Nya. Sabda Nabi : Dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah saw, bersabda, Allah berfirman : Aku (Allah) adalah seperti yang diprasangkakan hamba-Ku.” (HR. Bukhari, Shahih Bukhari, Himpunan Hadis oleh Husein Bahreisy, hal. 63)

7. Mengganti perbuatan buruk yang pernah dilakukan dengan perbuatan baik. Perhatikan firman Allah : Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. (QS. Huud [11] : 114)

4 HAL YANG DITANYA DI HARI KIAMAT


Oleh :
H.SIRAJUDDIN


قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لاَ تَزَالُ قَدَمَا عَبْدٍ بَيْنَ يَدَيِ اللهِ تَعَالَى حَتَّى يُسْأَلُ عَنْ اَرْبَعَةِ اَشْيَاءَ : 1- عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَ اَفْنَاهُ، 2- وَعَنْ جَسَدِهِ فِيْمَ اَبْلاَهُ ، 3- وَعَنْ عِلْمِهِ مَا عَمِلَ بِهِ، 4- وَعَنْ مَالِهِ مِنْ اَيْنَ اِكْتَسَبَهُ وَفِيْمَ اَنْفَقَهُ؟ وَيُسْأَلُ عَمَّا فِيْ كِتَابِهِ، فَاِذَا بَلَغَ آخِرَ الْكِتَابِ يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : يَا عَبْدِيْ! اَعَمِلْتَ هَذَا كُلَّهُ اَمْ مَلاَئِكِتِيْ زَادُوْا عَلَيْكَ فِيْ كِتَابِكَ؟ فَيَقُوْلُ : لاَ يَارَبِّ، وَلَكِنْ عَمِلْتُ ذَالِكَ كُلَّهُ. فَيَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : اَنَا الَّذِيْ سَتَرْتُهَا فِى الدُّنْيَا عَلَيْكَ وَاَنَا اَغْفِرُهَا لَكَ الْيَوْْمَ، اِذْهَبْ فَاِنِّيْ غَفَرْتُهَا لَكَ {ذُرَّة النَّاصِحِيْنَ}
Rasulullah saw, bersabda : Kedua telapak kaki seorang hamba akan selalu berada di hadapan Allah, sehingg hamba itu ditanya tentang empat hal : (1) tentang umurnya, untuk apa umurnya itu dihabiskan; (2) tentang jasadnya, untuk apa jasad itu dirapuhkan; (3) tentang ilmunya, untuk apa ilmu itu dipergunakan; (4) tentang hartanya, dari mana harta itu diperolehnya, dan untuk apa harta itu dibelanjakannya? Lalu hamba itu ditanya tentang apa yang yang tertera dalam kitab catatan amalnya. Maka setelah bacaan itu sampai pada bagian akhir dari catatan amalnya, lalu Allah berfirman : Wahai hamba-Ku! Apakah semua ini telah engkau lakukan atau malaikat-malaikat-Ku telah menambah untukmu di dalam kitab catatan amalmu? Hamba itu menjawab : Tidak wahai Tuhanku, tetapi semua itu aku telah melakukannya. Allah berfirman : Akulah yang telah menutupinya buat kamu di dunia, dan hari ini Aku pula yang akan memberikan ampunan bagimu. Untuk itu, pergilah, sesungguhnya Aku telah memberikan ampunan bagimu.

(Dzurratun Nashihiin)