Selasa, 05 Februari 2008

Ujub

اَلْعُجُبُ (‘Ujub)
Landasan Topik
لَوْلَمْ تُذْنِبُوْ لَخَشِيْتُ عَلَيْكُمْ مَا هُوَ اَكْبَرُ : اَلْعُجُبُ اَلْعُجُبُ
Sabda Nabi : “Seandainya kamu merasa tidak pernah berdosa, tentulah aku khawatir bahwa dosa yang lebih besar telah menimpamu, yaitu ‘ujub, ‘ujub”.
Pengertian ‘Ujub
‘Ujub adalah sikap seseorang yang merasa bahwa segala nikmat, kesuksesan dan kejayaan yang diperoleh adalah semata-mata hasil usaha dan kesungguhan dirinyanya tanpa orang lain, serta tidak menyadari bahwa semua itu akan binasa dan tidak ada barang sedikit-pun yang abadi. Orang yang terjangkit penyakit ‘ujub ini biasanya merasa dirinya mempunyai bermacam-macam kecakapan dalam meraiah ilmu, jabatan, harta dan lain sebagainya, lalu merasa bahwa segala yang telah perolehnya itu semata-mata hasil dari potensi dirinya, dan merasa pula bahwa kesuksesannya itu akan abadi, namun ia tidak mampu menghormati jasa-jasa orang lain, dan bahkan ia lupa akan peran Allah yang telah memberikan nikmat.
Bahaya Sikap ‘Ujub
Sikap ‘ujub sangat berbahaya bagi hamba Allah yang ingin meraih rido-Nya, antara lain : (1) Menjauhkan manusia dari kebenaran, kebaikan dan sifat-sifat terpuji. (2) Sulit mengetahui atau mengakui kelemahan dirinya serta tidak mampu menghadapi kritik dengan lapang dada, karena merasa sudah serba lebih. (3) Menggiring manusia menjadi malu bertanya dan malas belajar, sehingga berhentilah pada batas yang sudah diketahui, karena merasa telah sempurna. (4) Menggiring kepada kebinasan atau kehancuran, karena selalu merasa telah hebat atau kuat, sehingga merasa tidak perlu lagi bersiap-siaga untuk menjadi manusia yang lebih berkualitas. (5) Mendorong manusia menjadi kufur nikmat, tidak mensyukuri karunia Allah, serta tidak pandai berterimakasih kepada sesama manusia. Rasulullah bersabda : “Tidak dapat dikatakan bersyukur kepada Allah orang yang tidak berterima kasih kepada manusia”. (HR. Abu Daud : 4811)
Cara Menyingkirkan Sikap ‘Ujub
Sifat ‘ujub harus disingkirkan dari kehidupan kita, agar tidak mengalami kebinasaan dan kehancuran. Suatu ketika Rasulullah mengingatkan kita, bahwa sesungguhnya ada tiga hal yang dapat membinasan dan menghancurkan kehidupan manusia, yaitu : pertama, sifat kikir yang ditaati; kedua, hawanafsu yang diikuti; dan ketiga, seseorang yang ‘ujub kepada dirinya. Untuk mengusir sikap ‘ujub, antara lain adalah : (1) Memantapkan keyakinan, bahwa semua nikmat yang kita rasakan itu adalah karunia Allah yang diberikan kepada kita karena sifat kasih sayang-Nya; yang harus dipertanggung jawabkan nanti di hadapan-Nya. (2) Melatih diri menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur. (3) Membiasakan diri berterimakasih kepada sesamanya dan menghormati jasa orang lain sekecil apa-pun. (4) Menyadari bahwa kita adalah bagian dari masyarakat dan tidak mungkin meraih berbagai kecakapan, kejayaan serta kesuksesan tanpa adanya peran yang lain.
Renungkan Firman Allah :
“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sikap pongah (angkuh), karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan
sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. Semua itu
kejahatannya amat dibenci di sisi Tuhanmu”.
(QS. Al-Isra’ [17] : 37-38)

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah
suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk
suara ialah suara keledai”.
(QS.Luqman [31] : 18-19)

“Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (Ingatlah) peperangan Hunain, yaitu diwaktu
kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah (mu), maka jumlah
yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun,
dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu,
kemudiankamu lari kebelakang
dengan bercerai-berai”.
(QS. At-Taubah [9] :25)


“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),
maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
(QS. Ibrahim [14] : 7)

Tidak ada komentar: